Selasa, 27 Oktober 2009

EDISI 01 TAHUN 2010

Hal Sederhana
Matius 25:21 - "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Suatu kali seorang anak kecil datang menghampiri ibunya, katanya seperti ini, "Ma, aku mau ngebantu papa membetulkan mobil itu, tapi aku gak tahu caranya. Aku kan tidak mengerti tentang mesin. Nanti bukannya membantu malah ngerusakin lagi." Sang ibu yang melihat keinginan besar dari anaknya menjawab, "Nih, kamu bawa gelas air kasih ke papa sana," Tanpa disuruh dua kali, ia pun berjalan perlahan-lahan sambil membawa segelas air.

Tidak berapa lama kemudian sampailah di samping ayahnya yang sedang bekerja. Namun, saking seriusnya ayahnya tidak menyadari kehadiran si anak. Tidak kehabisan akal, si anak pun menepukkan tangannya ke paha sang ayah dan benar ayahnya pun menoleh kepadanya. Dengan tersenyum, anak kecil ini menyodorkan gelas berisi air kepada sang ayah. Terkejut dengan apa yang dilakukan anaknya, sang ayah menerima gelas tersebut dan meminumnya.

Setelah meminum air tersebut, sang ayah pun mengucapkan kata-kata terima kasih kepada si anak, "terima kasih ya nak udah bawain papa air minum. Apa yang kamu lakukan telah membantu papa sehingga papa tidak kehausan lagi dan bisa menyelesaikan memperbaiki mobil yang sedang rusak ini".

Seringkali kita pun berpikir sama dengan yang anak kecil itu pikirkan. Kita berusaha keras mencari bagaimana menyenangkan hati Tuhan dengan giat dalam pelayanan mimbar atau persekutuan yang menghadirkan ribuan jiwa. Kita merasa dengan melakukan semua itu kita telah membuatnya tersenyum. Namun, ternyata Dia tidak terlalu memperhatikan itu.

Yang membuat Allah tersenyum adalah ketika Anda dengan setia mencari wajah-Nya setiap hari; tidak bersungut-sungut ketika mendapat pekerjaan yang sepertinya remeh yang diberikan oleh orang di keluarga, kantor, maupun gereja Anda. Semua itu mungkin terlihat sederhana bagi orang-orang dunia, tetapi Dia memperhitungkannya. Ukuran Tuhan menilai Anda adalah kesetiaan.

~ Halamana ke-1 ~

Bersandar Allah Adalah Pondasi Yang Tak Tergoncang
oleh: Pdt. DR. STEPHEN TONG
Ringkasan khotbah Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Sydney
Australia tanggal 30 Agustus 2009

Nats: Mazmur 125:1-2

‘Orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah seperti gunung Sion yang tidak goyah, yang tetap untuk selama-lamanya. Yerusalem gunung-gunung sekelilingnya demikianlah Tuhan sekeliling umat-Nya dari sekarang sampai selama-lamanya.’

Mazmur 125:1-2 ini terjemahan yang lebih tepat ialah ‘barangsiapa yang bersandar kepada Tuhan, dia akan kokoh seperti Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung demikian Tuhan mengelilingi orang-orang yang bersandar kepada Dia.’ Pada waktu saya membaca dan merenungkan kalimat ini saya mendapatkan satu kekuatan: di mana mungkin kita mendapatkan dasar yang tidak akan goyah untuk selama-lamanya? Plato 2350 tahun yang lalu mengatakan mungkinkah di dunia yang goncang ini kita bisa mendapatkan fondasi yang tidak goncang? Mungkinkah di dalam alam yang relatif ini kita dapat prinsip yang mutlak? Mungkinkah di dalam segala sesuatu yang terus berubah kita mempunyai dasar yang tidak berubah? Mungkinkah di dalam hidup yang hanya beberapa puluh tahun ini kita mempunyai sesuatu dalil yang tidak pernah berubah untuk selama-lamanya? In between the mutable and the immutable, in between the relative and the absolute, in between the temporal and the eternal, in between the changeable and the unchangeable, di mana hidup kita? Pertanyaan itu sebenarnya dijawab secara implisit: tidak ada.

Dunia yang relatif tidak bisa memberikan kepada kita hidup yang mutlak. Dunia yang berubah tidak mungkin memberikan jaminan ketidak-perubahan. Dunia yang sementara tidak bisa memberikan kekekalan. Tetapi kenapa justru manusia yang hidup di dalam dunia ini tidak puas dengan hal yang sementara, yang relatif, yang berubah ini? Kenapa manusia yang tidak mutlak punya konsep kemutlakan? Kenapa kita yang tidak sempurna mempunyai pikiran kesempurnaan? Kenapa kita semua ada konsep kesempurnaan, konsep kemutlakan, konsep kekekalan, konsep keutuhan, itu semua datang darimana? Tidak ada orang yang bisa menjawab kecuali kita kembali kepada Alkitab. There is the source, the foundation, the core of the image and the likeness of God. Kita dicipta menurut peta dan teladan Allah. Anything which is in God, His substance has a shadow in our lives. Segala sesuatu yang berada di dalam Tuhan ada bayang-bayangnya di dalam diri manusia. Karena Allah itu sempurna, itu sebab kita mempunyai satu imajinasi kesempurnaan. Sebab konsep dasar yang membentuk kita disebut sebagai manusia. Maka itulah sebabnya baik Plato, Socrates maupun Aristotle yang begitu hebatpun sadar hidup mereka hanya beberapa puluh tahun dan sesudah itu mati, tetapi mereka adalah peta teladan Allah dan dari konsep sedalam-dalamnya, tuntutan konsep sempurna, keutuhan dan kekekalan tidak berubah. Itu menjadi satu gairah, menjadi satu dorongan mereka hidup menjadi filsuf. Tetapi filsuf berbeda dengan theolog. Apa bedanya theologi dan filosofi? Ada orang bilang filsafat itu antroposentrik sedang theologi itu teosentrik. Filsafat itu berpikir jadi manusia, theologi itu Allah memberikan wahyu dari surga. Saya berkata kepada saudara, filsafat dan theologi itu bedanya adalah: Theology answers the questions, Philosophy questions the answers. Filsafat terus bertanya, kenapa, kenapa, kenapa? Theologi menjawab dan menjawab.

Tetapi Filsafat kembali tanya, kenapa begini-begini? Tidak habis-habis. Tuhan memberikan kebenaran, manusia mencari kebenaran. Kemarin malam lebih dari satu jam saya hanya berbicara mengenai satu hal: manusia adalah satu-satunya mahluk yang tidak mungkin puas kecuali dia mengerti kebenaran. Mengerti kebenaran adalah satu daya dasar yang mendorong manusia hidup di dalam dunia tetapi bagaimanapun tidak mungkin mendapat jawaban kecuali takluk kepada jawaban yang diwahyukan oleh Tuhan. Yang disebut ‘setia kepada yang asal, setia kepada yang benar-benar BENAR’ itu namanya pistos, itu namanya iman. Lalu yang ‘benar-benar BENAR’ itu siapa? Tidak lain adalah Kristus. Only Jesus Christ is the originality flawless perfection. And why we believe in Jesus? To return to the truth. Khotbah semacam ini tidak ada di dalam buku apa pun di dunia dan tidak ada penginjil, evangelist, atau theolog yang memotong cara ankle ini ke dalam pikiran manusia. Di sini diberikan jawaban bahwa mungkin mencapai hidup yang tidak pernah goncang jikalau engkau bersandar kepada Tuhan. Kalau saya bersandar kepada tembok ini karena saya kira tembok ini kuat, padahal tembok ini bisa jatuh maka saya akan ikut jatuh, bukan? Kepada siapa engkau bersandar? Sandar kepada Amerika? Amerika sendiri mau mati sekarang. Sejarah adalah satu buku besar untuk mendidik manusia. Salah satu profesor saya namanya adalah S-E-J-A-R-A-H. Saya tidak banyak mengutip buku, tidak banyak mengutip dari profesor-profesor tetapi saya mengamati. Da Vinci mengatakan pengetahuan datang bukan dari ruang kuliah, pengetahuan datang dari pengamatan fakta. Kalimat ini telah mengubah dunia. Kenapa ada orang yang belajar sampai mendapat Ph.D. yang luar biasa pandai tetapi anaknya tidak karu-karuan? Kenapa seorang ibu tua di kampung yang tidak pernah sekolah, anaknya bisa menjadi berhasil? Karena wisdom is superior than knowledge. Our world is the world full of knowledge but lack of wisdom. Kalimat ini diucapkan oleh Bertrand Russell di tahun 1940, padahal dia sendiri termasuk orang seperti itu. Dia punya empat isteri dan mencoba pernikahan bebas. Itu yang menghancurkan sexual life di Inggris dan mempelopori imoralitas di seluruh dunia. The revolution of sex membuat dunia menjadi hancur. Di mana moral tidak diperketat, di situ hidup akan hancur.

Pengetahuan tidak pernah mengikat manusia tetapi pengetahuan sesungguhnya membebaskan manusia. Kalimat ini keluar dari orang yang sejaman dengan Yesus yaitu Seneca, “Truth can never make you rich but truth can set you free.” Kalimat itu muncul juga dari Tuhan Yesus Kristus, “You should know the truth and the truth will set you free.” Saya belajar dari sejarah, saya baik-baik menaati semua dalil sejarah. Saya mengetahui ada beberapa hal yang manusia tidak bisa lepas daripada apa yang sejarah berikan kepada kita. Setelah perang dunia selesai, Amerika yang kuat dan tidak terganggu apa-apa selain Pearl Harbour, kirim jendral Marshall ke Eropa rundingan dengan Perancis, rundingan dengan Inggris untuk memberikan American Aid sampai Eropa bangun kembali. Marshall ke Tiongkok juga dan bicara dengan pemimpin KMT, tetapi setelah bicara dia geleng-geleng kepala. Sampai di Amerika ditanya apakah kita mau bantu Tiongkok, dia bilang negara itu sulit dibantu, mereka apa pun tidak mau kerja apa-apa selain melahirkan anak. Kalau American Aid dikirim untuk bantu orang Cina, saya percaya perlu bantu 3000 tahun karena negara itu tidak ada apa-apa lagi. Mereka terlalu banyak kebutuhan tidak habis-habis.

Akhirnya Amerika tidak bantu. Lalu Mao Ze Dong bilang tidak perlu bantuan Amerika, kita bisa menolong diri sendiri. Dari tahun 1949-2009 persis 50 tahun, sekarang Amerika menjadi pengemis minta Cina bantu mereka. Sekarang Amerika menjadi negara yang paling miskin, berhutang 900 trilliun dalam 10 tahun dan Tiongkok meminjamkan uang untuk mereka. Kenapa jadi begitu? Ada dalil-dalil sejarah yang tidak berubah. Kalau engkau dilahirkan dari keluarga kaya dan khususnya papa dan mamamu memanjakan kamu terus untuk memakai uang sebanyak-banyaknya, hari depanmu akan menjadi pengemis. Kembali kepada Alkitab. Berikan pendidikan dan kesulitan kepada anakmu biar dia jangan berfoya-foya.

Baru umur 10 tahun sudah pakai branded. Anak perempuan saya kalau lihat kaca lebih dari 2 menit akan saya potong rambutnya sampai gundul. Orang perempuan yang terus lihat kaca mana ada waktu untuk baca buku? Bagaimana mencapai hidup yang betul-betul bermutu? Saya katakan kepada saudara seluruh dunia berubah. Orang yang kerja berat, selalu rajin, jujur dan tekun, mendapat uang berhemat, orang itu hari depannya akan bagus. Semut saja lebih pintar daripada manusia.

Guru saya selain sejarah yaitu semut. Alkitab berkata, lihat kepada semut, adakah semut malas? Heran, semut kalau jalan speed-nya selalu sama. Tidak ada semut yang nongkrong. Semut tidak ada yang malas, semut tidak ada yang tidak sopan, semut tidak ada yang jalannya pelan. Semua rajin dan gesit dan semua menyimpan makanan untuk musim dingin. Tidak ada semut yang mati kelaparan. Semua itu bijaksana alam bagi kita. Belajar dari alam yang Tuhan ciptakan. The wisdom is shouting out the street, kata Amsal. Saya kaget membaca kalimat ini. Bijaksana berteriak di jalan-jalan. Maksudnya, engkau jalan di Pasar Baru, engkau jalan di Thamrin, sepanjang jalan itu ada teriakan-teriakan yang tidak kedengaran, apakah itu? Teriakan bijaksana.

Kenapa Immanuel Kant tidak pernah sekolah ke luar negeri tetapi dia sendiri menjadi wejangan semua luar negeri? Karena dia berpikir, dia belajar. Dan bijaksana yang tertinggi adalah takut akan Tuhan dan mengamati serta mengagumi seluruh ciptaan-Nya di alam semesta. Dengar firman-Nya melalui nabi-nabi dan rasul-rasul dan betul-betul menekuni segala sesuatu yang ada di dalam Alkitab. Itulah bijaksana. Saya tidak berarti menyuruh saudara berhenti sekolah lalu gulung tikar pulang ke rumah, tetapi saya berkata kepada saudara, mari kita kembali kepada kitab suci. Tidak ada buku yang memberikan pengajaran yang lebih hebat daripada kitab ini.

Dan di sini dikatakan orang yang bersandar kepada Tuhan hidupnya akan kokoh seperti Sion. Benarkah Sion itu kokoh? Sion adalah satu gunung yang tidak penting dan tidak besar. Himalaya tingginya 8892 m dan sekarang ini malah sudah bertambah menjadi 8902 m karena gempa bumi 1 1/2 tahun yang lalu di kota Zechuan menjadikan seluruh pegunungan Himalaya naik 10 meter. Bayangkan gempa bumi itu berapa besar.

Dan karena gempa bumi itu kota Nanjing seluruhnya pindah satu meter. Padahal jarak kota Nanjing dan Sechuan 2000km. Sechuan adalah satu tempat penting sejak Sam Kok sebagai satu tempat yang paling strategis di dalam militer. You should have that piece of land in order to control the whole China. Kenapa? Karena ini daerah yang begitu berbahaya sehingga untuk masuk menyerang ke dalam begitu sulit dan dari situ untuk mendorong semua musuh begitu gampang. Jadi itu adalah daerah yang paling strategis di seluruh Tiongkok dan menurut National Geographic yang mengukur seluruh lapisan kulit bumi rata-rata tebalnya 30km tetapi hanya satu tempat yang tebalnya dua kali daripada bagian bumi manapun yaitu lapisan kulit bumi di Zechuan, 60 km. Tempat itu paling kuat, paling hebat dan paling kokoh. Maka pemerintah Cina menaruh 7800 ilmuwan nuklirnya di situ. Strategi orang Komunis hebat sekali sudah menemukan semua itu. Atomic bomb scientist and atomic nuclear scientist semua ditaruh di situ. Tempat yang paling aman, tempat yang paling tidak goncang, tempat yang paling tidak mungkin ada gempa bumi. Semua ini membuktikan tidak ada satu tempatpun di bumi yang aman. Tidak ada satu tempatpun di bumi yang kekal. Semua adalah sementara, semua akan goncang, semua bisa berubah.

Saya bersyukur kepada Tuhan. Dia berjanji orang-orang yang bersandar kepada Tuhan hidupnya kokoh untuk selama-lamanya seperti Sion, dikelilingi oleh gunung-gunung. Orang yang takut akan Tuhan juga hidupnya dikelilingi oleh Tuhan sama seperti satu tangan yang aman. Sion adalah satu bukit yang tidak ada apa-apanya. Kenapa di sini dia menjadi gunung yang paling penting? Kalau dikatakan orang yang bersandar kepada Tuhan seperti gunung Himalaya, masih lumayan. Tetapi seperti gunung Sion?

Seolah tidak mengerti geografi. Tetapi ini bukan bicara mengenai geografi tetapi mengenai sejarah, karena Sion berada di tepi sungai Yordan. Di kanan dan kiri sungai ini secara lapisan geologinya berbeda ribuan tahun. Apa artinya?

Sion di sebelah kiri yaitu East Bank dan Yerikho di sebelah kanan yaitu West Bank itu lapisan geologinya bedanya ribuan tahun. Itu membuktikan pernah terjadi gempa bumi yang terbesar di daerah itu sehingga sehingga seluruh tanah longsor dan merosot sehingga mengakibatkan seluruh lapisan bumi di situ berubah. Maka kita tidak boleh mengerti Alkitab dengan harafiah. Yang menjelaskan secara harafiah akan buntu. Yang mengerti arti rohaninya akan hidup. Maka apa artinya ‘seperti Sion’? Sion adalah satu-satunya bukit yang dipilih Tuhan di mana peti perjanjian boleh ditaruh di sana. Berarti Sion adalah satu-satunya tempat di mana tangan Allah berjanji untuk memimpin dan memelihara manusia sampai selama-lamanya. Inilah arti iman. The temple of God is in that mount. The ark of God is in that mount. The faithfulness of the covenant of God is sealed in that mount. Satu-satunya bukit di mana ada peti perjanjian, di mana ada perjanjian, di mana ada hukum Tuhan yang tidak berubah. Dunia ini langit dan bumi akan berubah, tetapi hanya Taurat Tuhan satu titikpun tidak pernah berubah. Tuhan berjanji dengan manusia dan janji Tuhan bisa dipercaya.

Kenapa Singapura ekonominya merosot? Karena mereka terlalu percaya dengan Amerika. Citibank is the strongest bank merosot begitu besar. Alkitab sendiri mengatakan uang itu mempunyai sayap dan bisa terbang jauh darimu. Engkau bilang, mana bisa? Saya akan kunci di dalam peti, mau terbang kemana? Uang itu bukan cuma lembaran tetapi ada nilainya. Kalau nilainya sudah turun, engkau makin kunci makin celaka. Mau tukarpun lebih lama membukanya. Itulah manusia yang pikir semua bisa dipercaya. Apa saja tidak bisa dipercaya, semua akan ambruk. Politik akan ambruk. Ekonomi akan ambruk. Hati manusia berubah. Isteripun bisa berubah. Tidak ada yang kekal. Jangan pernah berharap kepada manusia. Engkau mesti belajar bersandar kepada Tuhan. Bersandar hanya kepada Tuhan. Orang yang bersandar kepada Tuhan, dia seperti Sion yang dikelilingi oleh gunung-gunung. Orang yang bersandar kepada Tuhan adalah dikelilingi oleh Tuhan sendiri. Kenapa kita bersandar kepada Tuhan? Karena Tuhan adalah Tuhan yang berjanji. Allah yang sejati adalah Allah yang berjanji. Kitab Allah adalah kitab perjanjian. Tuhan Yesus sebelum mati di kayu salib Dia menggenapkan Perjanjian yang Baru. Perjanjian yang Lama diteguhkan oleh Tuhan dengan tanda tangan dari darah binatang. Perjanjian yang Baru ditandatangani oleh Tuhan dengan darah Anak-Nya yang tunggal. Tuhan tidak pernah mungkir dari apa yang Dia janjikan. Janji Tuhan berdasarkan tiga prinsip.

Pertama, the unchangeable of God’s atribute. Kedua, the eternity of His substance. Ketiga, the honesty of His relationship with us. Allah yang kekal, Allah yang tidak berubah, Allah yang jujur berkata “Aku akan beserta dengan engkau sampai selama-lamanya.” Janji itu adalah janji yang kekal. Kalau engkau hidup di dalam human relationship only, engkau akan kecewa. Berjanji di dalam Tuhan you akan menikmati kekekalan, kejujuran dan ketidakberubahan, engkau akan kokoh luar biasa.

Ibu saya umur 33 tahun sudah menjadi janda. Wajahnya lumayan dan banyak yang masih mau menikah dengan dia. Tetapi dia berjanji kepada Tuhan sampai mati akan menjanda dan sampai mati akan setia. Aku akan bersandar kepada kekuatanMu untuk membesarkan anak-anakku dan aku tidak minta pertolongan siapa pun. Tuhan tidak meninggalkan dia, Tuhan mendengarkan doanya. Waktu saya umur 6 tahun setiap pagi terbangun mendengar doa mama saya selama 1 jam itu menggetarkan hati saya. The faithful widow, the faithful mother cried, “My God, my Lord, beri kekuatan kepadaku untuk membesarkan anak-anakku. Engkau adalah Bapa dari anak piatu dan Pembela dari para janda karena firmanMu mengatakan janji ini. Saya sekarang bersandar kepada-Mu, peganglah tanganku.” Dia diberi Tuhan tujuh anak laki-laki dan satu-satu dia bawa di dalam doanya. Doa dan membaca kitab suci satu jam, lalu baru kerja dan mengantar anak-anak ke sekolah. Tuhan mendengar doanya. Di antara 7 anak, 5 yang menjadi pendeta. Ini memecahkan rekor sejarah gereja Tionghoa dan saya betul-betul dipengaruhi oleh iman seperti itu dan saya berjanji kalau saya sudah menyerahkan diri, sampai mati saya tidak akan berubah karena Tuhan yang berjanji adalah Tuhan yang tidak berubah. Saya akan melayani sampai mati. Saya menjadi orang Kristen susah luar biasa karena umur 15-17 tahun saya sudah jatuh ke dalam pikiran Komunisme, Evolusionisme, Dialektika Materialisme. Di antara anak seumurku tidak ada anak lain yang seperti saya, maunya filsafat dan pikiran yang dalam. Saya tidak cocok dengan anak sebayaku. Mau ngomong apa tidak masuk. Mereka ngomongnya cewek dan ngomongnya main. Saya maunya bicara filsafat. Jadi saya sulit. Dan saya menemukan zaman sudah berubah, Kekristenan sudah digeser, gereja sudah kosong, pendeta ngomongnya tidak karu-karuan. Orang yang belajar dan punya pikiran yang tajam tidak ada. Tetapi saya susah menjadi orang Kristen karena terbentur dua kontras ini, my mum was a very devout Christian, very godliness. In one hand, she is the patron of my life but the other hand the faith is so difficult to be challenged by the modern science.

Maka di dalam pergumulan seperti itu saya minta Tuhan untuk menjawab pertanyaanku. If You are able to solve my problems intellectually, I will go to answer the questions of every intellectuals in the whole world. Jawablah pertanyaanku maka aku akan melayani dan menjawab pertanyaan seluruh dunia. Itu sebab khotbah saya lain daripada khotbah semua pengkhotbah karena saya menemukan pikiran-pikiran yang sulit. Bukan karena saya tahu apa yang dia pelajari. Saya tahu secara dasar manusia diganggu oleh epistemology dan logika apa dan terus mencari jalan menembusi dan menemukan sedalam-dalamnya batin setiap orang dan menjawab pertanyaan mereka. Saya bersandar kepada Tuhan dan saya hari ini sudah tidak muda lagi, saya berani berkata kepadamu, bersandarlah kepada Tuhan. Saya sudah melayani Dia lebih dari setengah abad, He never failed me. Dia adalah Allah yang sejati. Dia adalah Allah yang tekun dan jujur dan Allah yang konsisten memelihara iman orang Kristen yang sungguh cinta kepadaNya. Kadang-kadang kesulitan besarnya menakutkan. Tetapi saya membuktikan 52 tahun lebih melayani Tuhan, Tuhan itu sungguh-sungguh hidup.

Saya bertanya, kepada siapa engkau bersandar? Kepada Amerika? Kepada orang kaya?
Kepada siapa engkau beriman? Hanya kepada Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberkati!

Sumber: http://www.griisydney.org/ringkasan-khotbah/2009/2009/08/30/bersandar-allah-adalah-fondasi-yang-tak-tergoncang/

Editor dan Pengoreksi: Denny Teguh Sutandio.

~ Halaman ke-2 ~

Lilin Kecil
Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yang dibawa oleh seorg pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, sililin kecil bertanya Kepada pria yang membawanya, "Kita hendak kemana?"

"Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas."

"Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.

"Itu bukan urusanmu. Jika nyalamu memang kecil, biarlah. Yang harus engkau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab pria itu.

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dgn kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya.

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tetapi satu hal yang harus anda ingat, bahwa hidup anda seumpama LILIN KECIL yang ada DI TANGAN ALLAH YANG PERKASA. Segala kemampuan dan keahlian anda hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika anda tidak menaruh hidup anda di dalam tangan Allah untuk IA pakai menjadi alat-Nya yang mulia.

Sebaliknya walaupun nyala anda sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika Anda mempercayakan seluruh keberadaan anda kepada Allah, maka Ia sanggup menjadikan nyala kecil anda menjadi nyala besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Bahkan bukan tidak mungkin Yosua yang adalah abdi Musa itu merasakan sedikit gentar di dalam hatinya ketika Allah memerintahkan kepadanya utk memimpin bangsa Israel merebut tanah Kanaan. Allah menghibur dan menguatkan dia bahwa Allah tidak akan meninggalkannya. Allah menjanjikan kemenangan demi kemenangan bagi dia.

Allah hanya meminta kepadanya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dan jangan menyimpang dari seluruh hukum yang telah diperintahkan Kepadamu" (Yosua1:7)

Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan anda. Jika Allah mempercayakan sesuatu Kepada Anda entah itu suatu pekerjaan besar ataupun suatu pelayanan, percayalah bahwa ANDA ADA DI DALAM TANGANNYA YANG PERKASA. Dia akan memakai anda sesuai kehendakNya. KITA HANYALAH SEBAGAI ALATNYA.

Ketika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka anda akan melihat bagaimana Ia memakai hidup Anda dan tidak mustahil keterbatasan Anda menjadi berkat yang besar!

~ Halaman ke-3 ~

Menciptakan Kenangan Indah

Ken Blanchard, penulis buku terkenal "One Minute Manager", pada suatu saat membagikan sebuah kisah tentang apa yang dapat terjadi ketika para karyawan di sebuah perusahaan meniru gaya kepemimpinan yang melayani, tak peduli posisi karyawan tersebut di dalam hierarki organisasi.

Seorang konsultan bisnis sedang melatih lebih dari 3.000 karyawan di sebuah grup supermarket di wilayah Barat Tengah Amerika Serikat, agar mereka bekerja dengan tujuan untuk menciptakan kenangan bagi para pelanggan mereka.

Johnny, 19 tahun, adalah seorang petugas di bagian pembungkusan barang belanja yang memiliki penyakit down syndrome. Tanggapannya yang pertama terhadap nasihat konsultan itu adalah, "Saya ini hanya seorang petugas di bagian pembungkus". Walaupun demikian, ketika ia pulang ke rumahnya ia membagikan perkataan konsultan itu dengan ibunya. Mereka mulai merenungkan apa yang dikatakan konsultan itu tentang bagaimana menciptakan kenangan indah bagi para pelanggan. Johnny mempunyai kebiasaan mengumpulkan kisah-kisah penuh inspirasi yang ia sering baca. Ia memutuskan bahwa ia akan mulai mencetak perkataan-perkataan inspirasional itu dan menaruh kertas inspiratif itu di kantong belanjaan pelanggannya. Ketika para pelanggan datang melewati jalur pembayaran dan Johnny membungkus barang belanjaan mereka, tak lupa Johnny menaruh kertas inspiratif itu di kantong belanjaan mereka, sambil berkata, "Saya sudah menaruh beberapa kisah inspiratif di dalam kantong ini dengan harapan hal itu dapat menambah semangat anda hari ini. Terima kasih karena anda belanja di sini."

Setelah berlangsung beberapa minggu, sesuatu yang luar biasa mulai terjadi. Pada suatu hari manajer toko memperhatikan bahwa semua pelanggan mengantri di satu kasir saja, sedangkan kasir lainnya kosong. Ia mulai panik, mengira bahwa mesin-mesin kasir lain sedang rusak. Setelah diselidiki ternyata bukan itu masalahnya. Sesungguhnya, para pelanggan ingin melewati konter Johnny agar mendapatkan kisah inspiratif untuk hari itu.

Seorang wanita mendatangi manajer toko itu dan berkata, "Biasanya saya belanja ke sini seminggu sekali, tetapi sekarang saya datang setiap hari."

Teladan Johnny menyebar ke departemen lain di supermarket itu. Bagian penjualan bunga membagikan sekuntum bunga kepada setiap pembeli bunga. Bagian penjualan daging menempelkan stiker Snoopy dengan ucapan tertentu yang menarik pada setiap pembelian daging. Tindakan dari seorang petugas pembungkus belanjaan telah mengubah suasana di supermarket itu.

Apakah anda telah menciptakan kenangan indah kepada orang lain hari ini? Orang yang terbesar di dunia ini adalah orang yang melayani.

Sumber: TGIF-2, diterjemahkan oleh Hadi Kristadi pada tanggal 1 Februari 2009 untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com

~ Halaman ke-4 ~

Sebuah Pensil

Sorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat .

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai." "Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini." "Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar"..

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan". (by Paulo Coelho)

~ Halaman ke-5 ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar